Rabu, 18 April 2012

INGAT PADAKU



Ba Syien Dan Miem menjadi Ba Sa Ma artinya Tersenyumlah..
Walau HATI Terpuruk SENYUM tetap Menghias JIWA...dan dengan SENYUM Raih BAHAGIA


Sahabatku yang ku sayang....
Kepadamu.. Oh semua ingatlah Pesananku 
Janganlah Berduka Selalu, Terimalah Oh Sahabatku Seruanku Untukmu..
Hiburkanlah HATIMU..Supaya bergembira Selalu....INGATLAH PESANAN KU
Buatlah ingatan Masa Depan...Oh Sahabat Fillah
Dengarlah Pesananku untukmu Dariku ..."INGAT Padaku"
Oh sahabatku yang ku sayang 
Itulah Dariku ..Simpankan Di HATImu...INGAT PADAKU..:)

SALAM SUKSES TUK SAHABAT "BAITI JANNATI".........

Jumat, 06 April 2012

KEKASIH.................CINTA ini ku tulis dgn AIRMATA.....


Biarkan ku ttap spanjang MALAM yg meMANJAkan saya, membuat SAYA TERJAGA.
ENGKAU telah datang dngn KEBAHAGAIAAN dan mengubah saya ENGKAU mmbuatku ssuatu yg berbeda..Tidak ada yg lain yg mengisi FIKIRAN saya. ENGKAU tlah mmbuat saya sperti ini dan ..
saya pun masih dengan cara ini. AKU prgi dn kmbali berBICARA pd DIRIku sendiri.


ENGKAU mmbawakan saya bulan Dan BINTANG BINTANG juga
ENGKAU tlah mngambil SEMANGAT saya, dimana ku bisa pergi?
ENGKAU tlah mngubah HATI saya dlm hitungan detik.


Dn semua CINTA serta RINDU ini Mereka tumbuh dlm hitungan HARI
hmmm...Apa yang ENGKAU katakan? , Membuat SAYA TERJAGA....
ABY..TerSENYUMLAH dalam KEHIDUPANmu....SENYUMlah Agar HIDUP Lebih INDAH & BAHAGIA..!!!


KEKASIH.................CINTA ini ku tulis dgn AIRMATA.....


Yaa Rahman Yaa Rahieem...TUNTUNlah aku dalam mencari rahmat-Mu, agar DIRIku bisa menghampiri-Mu.…Dan, dekatkanlah aku dengan karamah-Mu agar diriku berpaling kepada-Mu…… Ya Robbi, tak kan pernah Saya kehilangan seluruh HARAPAN, walau aku mengingkari-Mu…..Dan, tak kan pernah aku berhenti takut kepada-Mu,meski aku patuh kepada-Mu”.


@@@Setetes Tinta Kata Dlm DZIKIR Indahnya ASMA ALLAH4@@@

Kamis, 05 April 2012

“Rumahku adalah surgaku

“Rumahku adalah surgaku”, itulah ungkapan yang sering kita dengar, yang menggambarkan keinginan setiap insan akan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan anggota keluarganya. Karena cinta kepada istri dan anak-anak merupakan fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Ta’ala berfirman,
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali ‘Imran: 14)

Kisah Cinta Zulebid



Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.
Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.
Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata:
“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”
“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan keshalihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.”
“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.
Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
“Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.
“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.
“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.” Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”
Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”
Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” Duhai Dinda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”
Jawab istrinya, “Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”
Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.
Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhaanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”
Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhaku menyertaimu”
***
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid. Ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya. Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
***
Senja datang. Angin mendesau, sepi. Pasir-pasir beterbangan. Berputar-putar…
Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan… Tanpa dikafankan… Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid. Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut. Para sahabat terdiam membisu. Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan sahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.
Akhirnya keadaan kembali seperti semula. Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”
Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo… Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”
“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.
“Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah.
“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.
“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya.”
***Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang Ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya. Malam menjelang. Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan nyata. Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.

Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu. Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.”
Istri Zulebid, terdiam. Matanya basah. Ada sesuatu yang menggenang disana. Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi. Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir. Ia menggerakkan bibirnya. “Suamiku, aku mencintaimu. Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita. Aku ikhlas.”
Mawlaya Salli Wassalim da-Iman Abadan
Ala Habibie Bika Khairil Khalqi Kullimi
Ya Tuhanku, damai dan berkah kepada Anda Kekasih (saw)
Yang terbaik dari semua ciptaan.
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu alayhi wasallam
Shallallahu alayhi wasallam.
Da-aa illallahi FAL-mustamsikuna bihi, Mustamsykuna bihablin ghairi munfasam.
Da-aa illallahi FAL-mustamsikuna bihi
Mustamsykuna bihablin ghairi munfasam.
Dia memanggil (orang) terhadap Allah, maka orang-orang yang berpegang teguh kepadanya.
Berpegangan pada tali yang tidak pernah akan snap.
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu alayhi wasallam
Shallallahu alayhi wasallam.
Muhammadun Sayyidul Kawnayni Wa-Thaqalain, Wal-Fareeqaini Min Urbin Wa Min-Ajami.
Muhammadun Sayyidul Kawnayni Wa-Thaqalain
Wal-Fareeqaini Min Urbin Wa Min-Ajami.
Muhammad (sallallahu alayhi bisa berada) adalah pemimpin dari kedua dunia dan kedua kreasi (manusia dan jin).
Dan kedua kelompok, Arab dan non Arab.
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu alayhi wasallam
Shallallahu alayhi wasallam.
Thummar Rida Sebuah Wa Bakriw Abi Umarin An, Wa An Wa Aliyyiw Sebuah Karami Zil Usmana.
Thummar Rida Sebuah Wa Bakriw Abi Umarin An
Sebuah Wa Wa Aliyyiw Usmana Sebuah Zil Karami
(Kemudian) senang dengan Abu-Bakar dan Umar (Radiyallahu Anhuma).
Dan Ali dan Utsman (Radiyallahu Anhuma), orang-orang bangsawan.
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu alayhi wasallam
Shallallahu alayhi wasallam.
Ya Rabbe Bil Mustafa Ballig Maqasedna, Wag Fir Lana Ma Madaya Karami Al Wase.
Ya Rabbe Bil Mustafa Ballig Maqasedna
Mengipaskan Fir Lana Ma Madaya Wase Al Karami
O pencipta saya, Ya Allah. kami Memenuhi tujuan utama dalam hidup Allah
Mengampuni dosa-dosa kami, Ya Allah. Ya Allah yang paling anggun.
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu aleyhi vesellem
Sallallahu alayhi wasallam
Shallallahu alayhi wasallam.
Mawlaya Salli Wassalim da-Iman Abadan, Ala Habibie Bika Khairil Khalqi Kullimi
Mawlaya Salli Wassalim da-Iman Abadan
Ala Habibie Bika Khairil Khalqi Kullimi
Ya Tuhanku, damai dan berkah kepada Anda Kekasih (saw)
Yang terbaik dari semua ciptaan.

Rabu, 04 April 2012

KAKTUS & SANG ULAT



Ku Mohonkan stangkai BUNGA SEGAR,
Allah berikan ku KAKTUS BERDURI
Ku Mohonkan seekor BINATANG MUNGIL nan CANTIK,
Allah berikan ku ULAT BERBULU
Dakupun Keciwa Sedih sekali, ku memprotes ..dlm bathinku kenapa DIA tk ADIL
...
Tetapi ..KAWAN !!!
KAKTUS itu berBUNGA sangat INDAH..INDAHH Sekali
Dan Sang ULAT pun lepas dr Cangkang KEPOMPONG menjadi KUPU2 NAN CANTIK

Kawanku Sayang...!!!

Allah SWT ..pada Waktunya akan memberikan Jalan Yang INDAH
Allah tdk memberi apa yg kita harapkan,
Tp Allah akan memberi apa yg kita butuhkan.....

Kawan...Jangan pernah berhenti berharap dari pertolongan Ilahi,
Kawan...Doa adalah pintu kebaikan dan senjata bagi orang yang beriman..

MY WISDOM





Samudera luas brkilau emas, wrna trindah mentari snja, aku d sini dduk trkgum mnatap jauh k btas pandang, mntari malu d balik awan, bgai kkasih hndak brpamit, whai KASIH pmilik warna, mhn d lukis kanvas jiwaku, agr gundah brwarna tnang, agr sedih brwarna riang, agr kabur brwarna trang, kini rasa brbalut resah moga trusir mnjadi tnang, Mentari snja branjak pulang dtlan damai luas samudera..

Hidup hrus d isi dgn rncana, krja kras dlm pncapaianny, kjujurn dlm plksanaanny, mslah hasil Tuhan la t4 brserah, sprti seorang pndaki gunung yg pnuh smngat mnuju puncak wlau onak&duri, cadas&terjal mnghlangi mrka tdk pduli kdang usha mrka mrebut nyawa, mrka ttap fokus pd 7anny MENCAPAI PUNCAK...Bgtulah hidup jgn ada kraguan bila niat suci tlah trpancang, nmun hrus Ikhlas mnrima hasilny baik indah atau derita